Qantas Airways Akan Kembali Mengudara 19 Jam Non Stop
Berita Wisata – Maskapai Qantas Airways kini akan melanjutkan rencana akan memesan pesawat yang mampu menjalankan program penerbangan terpanjang secara non stop dari kota Sydney ke London, dan pembelian pesawat ini telah dilakukan ketika kondisi finansial maskapai tersebut telah menguat.
CEO Qantas, Alan Joyce juga mengatakan “Saya pikir dari segi bisnis masih sangat kuat,” ucapnya kepada Reuters, Senin (8/6/2020).
Sebelumnya terjadi pandemi COVID-19 menyebar ke seluruh dunia, dan membuat kekacauan penerbangan, Qantas Airways memang sudah melakukan beberapa perencanaan untuk melakukan penerbangan dengan waktu non-stop, rencana yang sudah dimatangkan dalam “Project Sunrise” yang akan menguji kemampuan penerbangan jarak jauh serta efeknya pada tubuh manusia.
Uji coba pada program ini akan dilakukan 2019, sebanyak tiga kali, di uji coba pertama, misi telah berhasil dengan membawa 49 penumpang dan kru, Penerbangan dengan rute New York menuju Sydney pada bulan Oktober, Kala itu menjadi penerbangan sukses ditempuh dengan waktu 19 jam 16 menit.
Baca Juga : Liburan ke australia kamu bisa memesan taksi bawah air yang keren
Dan uji terbang kedua ditempuh dari kota London ke Sydney pada bulan November yang dapat ditempuh dengan waktu 19 jam non stop, dan percobaan uji terbang ketiga dari kota New York ke Sydney dan sukses untuk kedua kalinya.
Qantas berencana untuk memesan 12 pesawat Airbus A350-1000 untuk melakukan program tersebut, kedua rute baik Sydney -London ataupun Sydney-New York akan dioperasikan pada tahun 2023.
Maskapai Penerbangan asal Australia ini telah membatalkan hampir sebagian besar penerbangan domestik sampai akhir Juni 2020, dan untuk rute Internasional akan diberhentikan sampai Juli 2020, sedangkan maskapai ini telah mengistirahatkan pegawainya kurang lebih 25.000 pegawai sampai akhir Juni 2020.