Festival Cap Go Meh (Tatung) 2019 : Destinasi Wisata Yang Menjadi Sorotan Utama di Singkawang
Festival Indonesia – Cap Go Meh akan kembali diselenggarakan pada tanggal 5 – 19 Februari 2019 di Singkawang, Provinsi Kalimantan Barat. Festival ini telah masuk dalam rencana pariwisata nasional tahun 2019 dalam 100 wonderful events.
Rencana nya rangkaian acara yang dilakukan akan disebar di beberapa sudut kota Singkawang. Dimulai dari Lapangan Kridasana sampai ke sentra Kota yang akan memperlihatkan pentas seni dan adat istiadat, live musik dari penggiat seni papan atas, atraksi tatung, cap go meh expo dan tidak ketinggalan replika 12 naga.
Dalam aksen Cina, Cap Go Meh berarti kegelapan ke-15, yang memutuskan tanggal perayaan hari ke-15 bulan pertama dalam kalender Cina. Ini dikhususkan untuk hari terakhir perayaan Tahun Baru Cina dan mengumpulkan keluarga untuk makan bersama.
Sebaliknya Cap Go Meh di kota kecil Singkawang di Provinsi Kalimantan Barat, dengan tradisi Cina-nya, mempunyai nama kedua untuk acara ini yaitu Tatung yang berarti kemasukan roh.
Tatung ialah acara yang sangat sakral dan tidak terlupakan bagi pengunjung yang sudah pernah melihat atraksi ini disana, walaupun beberapa orang mungkin merasa terlalu mengganggu. Tetapi ratusan orang mempraktikkan berbagai atraksi tersebut dengan semangat.
Para peserta tatung mengenakan kostum tradisional, dan dengan dukun dan perantara mereka mencoba melakukan atraksi dengan menembus kulit mereka dengan tombak, jarum, dan alat-alat tajam lainnya. Mereka menari, bernyanyi, sambil memainkan instrumen khas mereka.
Aksi yang mengerikan ini memang menjadi salah satu atraksi utama dalam perayaan Cap Go Meh di Singkawang dan yang paling menarik perhatian banyak orang. Dengan atraksi penindikan itu bermakna untuk menangkal roh-roh jahat, dan menyucikan kota dan kuil-kuilnya dari segala pelanggaran hukum atau kemalangan.
Selain itu menonton ritual ini jelas bukan untuk yang mempunyai hati yang lemah, dan juga bukan tontonan untuk yang berusia dibawah umur. Pada 2013, 777 orang berpartisipasi dalam ritual Tatung di Singkawang, sehingga menjadikan atraksi kebudayaan ini menjadi rekor baru di Museum Rekor Indonesia (MURI).
Selain atraksi yang memperlihatkan orang-orang yang tidak menikmati sakit, Tatung juga terkenal dengan kostum berwarna-warni. Peserta ritual tatung mengenakan warna-warna cerah. Kostumnya menyerupai baju dewa Cina, pejuang, atau beberapa tokoh legendaris seperti Raja Kera Sun Wu Kong. Orang Dayak asli pun muncul dengan kostum etnis mereka. Jadi Ritual Tatung memperlihatkan keanekaragaman adat istiadat Kalimantan Barat.
Nah, bagaimana ? apa traveller masih penasaran dengan event tahunan ini dan ingin mencoba melihat dari dekat festival budaya dari singkawang ini. Yuk, ambil ransel dan booking hotel jauh-jauh hari sebelum nya.