Berita Wisata Indonesia – Pemerintah kini terus mempersiapkan pembukaan Bali untuk para wisatawan asing, Disebut bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengarahkan pembukaannya pada bulan ini atau bulan depan.
Sandiaga Uno selaku Menparekraf mengatakan bahwa pembukaan Wisata Pulau Bali sebagai pilot proyek Travel Corridor Arrangement (TCA). Ada tiga daerah di Bali yang bakal menjadi kawasan khusus buat turis asing dalam program ini.
“Persiapan revitalisasi pariwisata di Bali untuk wisatawan mancanegara yang diproyeksi pada bulan Juni atau Juli sesuai dengan arahan Presiden Jokowi masih kami lakukan,” terang Sandi dalam temu wartawan mingguan, Rabu (2/6/2021).
“Provinsi Bali menawarkan pendekatan zonasi aman berwisata sebagai uji coba Travel Corridor Arrangement (TCA) di tiga wilayah yang menjadi zona hijau yaitu Nusa Dua, Sanur, dan Ubud,” terang dia menambahkan.
BACA JUGA : 5 LOKASI WISATA BALI SELAIN PANTAI YANG BISA DIKUNJUNGI BERSAMA KELUARGA TERCINTA
Sandi mengatakan Travel Corridor Arrangement (TCA) baru akan bisa diwujudkan bisa sebaran kasus infeksi COVID-19 telah menurun hingga dapat ditekan seminimal mungkin, Jika angka infeksi mengalami kenaikan maka program ini akan ditinjau ulang.
“Hal tersebut bisa kita wujudkan jika angka Covid-19 bisa ditekan seminimal mungkin. Jika semakin kondusif, rencana TCA bisa dilaksanakan. Sebaliknya, jika perkembangan kasus Covid-19 naik, akan ditinjau ulang,” kata dia.
Kamenparekraf akan tetap memastikan bahwa 3T (Testing, Tracing, Treatment) dapat semakin digalakan, dan juga vaksinasi Covid-19 terutama para pekerja Parekraf semakin ditingkatkan yang tujuannya untuk melidungi sektor parekraf.
“Indonesia sendiri melalui pihak Kemenlu juga sedang menjalin kerja sama unilateral dengan negara fokus pasar, khususnya yang memiliki TCA dengan Indonesia, maupun negara potensial market yang sukses dalam penanganan pandemic dan returning policy yang tidak restriktif,” kata Sandi.
BACA JUGA : 10 LOKASI WISATA HOROR BALI YANG BISA DIJADIKAN UJI NYALI
“Kita ingin TCA ini dilakukan berbasis fakta dan data, sehingga nantinya pandemic Covid-19 dapat benar-benar terkendali,” imbuh dia.
Kemenparekraf sendiri telah bergabung dengan Gerakan Safe Travels per tanggal 24 Juli 2020. Safe Travels merupakan kebijakan dan protokol kesehatan yang harus dilakukan agar wisatawan merasa aman dalam melakukan perjalanan wisata.