7 Destinasi Wisata Kota Tua Jakarta Yang Memiliki Histori Yang Kental
Berita Wisata Indonesia – Sekian banyak Tempat Wisata Jakarta yang populer, kawasan Wisata Kota Tua merupakan salah satu ikon yang populer, daya tarik utama dari tempat ini merupakan bangunan peninggalan Kolonial Belanda yang memiliki arsitektur indah serta memiliki nilai historis.
Mungkin bagi sebagian orang yang belum pernah mengunjungi Kota Tua Jakarta akan bertanya-tanya, jika kamu tertarik untuk jalan-jalan ke Kota Tua berikut ini 7 Destinasi Wisata Kota Tua Jakarta Yang Memiliki Histori Yang Kental.
1. Stasiun Kereta Api Jakarta Kota
Stasiun Kereta Api Jakarta Kota atau Stasiun Beos merupakan salah satu stasiun tertua di Indonesia sejak 1870, Gaya bangunannya mirip seperti Gedung Belanda, hingga sampai saat ini stasiun tetap aktif di jalur comuter line Jabodetabek, berlokasi ada diseberabg Taman Fatahillah.
2. Taman Fatahillah
Salah satu Destinasi Wisata Jakarta terpopuler adalah Taman Fatahilah, kawasan ini menawarkan nuansa kuno dan juga unik, selain itu ada banyak akitivitas seru yang dapat dilakukan disini kamu dapat bermain sepeda ontel, wisata kuliner, hingga berswafoto estetik.
3. Museum Bank Indonesia
Museum Bank Indonesia telah dibangun sejak tahun 1909, gedung ini merupakan hasil rancangan 2 arsitek Belanda yakni Hulsurt dan Cuyoers, berlokasi di Jalan Pintu Besar Utara No.3 Bangunan ini bergaya khas klasik simetris dengan muka utama dan dau sayap yang mengapit.
Dan bangunan utamanya diapit dengan dua menara, tiang-tiangnya dengan Motif Corinthian yang klasik dengan daun-daun acantbus, plesteran-plesteran tidak lagi mengambil motif tiang-tiang plastic tetapi menggabungkan motif dinding dan bingkai ditambah vencur yang menjadi hiasan.
Di Museum ini terdapat 6 ruangan yang terdiri playmotion, ruang teater, ruang sejarah, ruang perenungan hijau, ruang emas moneter, dan ruang numismatik. Tempat ini menjadi sarana Wisata Edukasi Jakartapaling tepat untuk kamu yang ingin edukasi anak-anak. Untuk masuk saja kamu hanya memerlukan uang sebesar Rp 5.000 saja.
4. Pelabuhan Sunda Kelapa
Pelabuhan ini sudah berdiri sejak abad ke-12, dan kala itu menjadi salah satu pelabuhan terpenting Pajajaran, pada masa masuknya Islam dan para penjajah Eropa ke Indonesia, Kalapa diperebutkan antara kerajaan-kerajaan Nusantara dan Eropa.
Akhirnya Belanda berhasil menguasainya cukup lama sampai lebih dari 300 tahun, para penakluk ini mengganti nama pelabuhan Kalapa dan derah sekitarmya, namun pada awal tahun 1970-an nama Kuni Kalapa kembali digunakan sebagai nama resmi pelabuhan tua dalam betuk “Sunda Kalapa”.
Ketika kamu mengunjungi kawasan ini kamu dapat melihat aktivitas bongkar muat barang dari kapal-kapal besar yang berlabuh di siini, ketika pagi atau sore hari aktivitas di pelabuhan tampak semakin indah dengan latar matahari yang terbit atau tenggelam.
5. Jembatan Kota Intan
Jembatan Kota Intan merupakan jembatan tertua yang ada di Indonesia, Jembatan Kota Intan ini dibangun pada tahun 1628 oleh pemerintah VOC yang saat itu menjadi penguasa. Jembatan Kota Intan telah berganti-ganti nama sesuai dengan pergantian zaman.
Pada mulanya jembatan ini disebut Engelse Burg atau Jembatan Inggris, kenapa dinakaman jembatan Inggris karena pada saat jembatan itu dibangun terdapat kubu pasukan Inggris di sebelah timur jembatan tersebut.
Di tahun 1628-1629 jembatan ini pernah rusak karena penyerangan pasukan Banten dan Mataram. Kemudian dibangun kembali oleh VOC Belanda pada tahun 1630 dan berganti nama menjadi “Jembatan Pasar Ayam” atau Hoenderpasarburg, karena di seberang jembatan tersebut terdapat pasar ayam bagi penduduk Batavia.
6. Museum Fatahillah
Museum yang satu ini menjadi salah satu ikon Wisata Kota Tua Jakarta, Di Museum ini dikenal dengan museum Sejarah Jakarta atau Museum Batavia, Para wisatawan bisa menelusuri jejak sejarah Jakarta dari masa prasejarah hingga berdirinya kota Jayakarta pada tahun 1527.
Museum ini memiliki arsitektur yang sangat mirip seperti dengan Istana Dam di Belanda, Di dalam bangunan para pengunjung bisa melihat ruang pengadilan dan ruang-ruang bawah tanah yang pernah digunakan sebagai penjara.
Walaupun ada beberapa kali mengalami renovasi, tapi bangunan yang satu ini masih tetap mempertahankan struktur aslinya, tidak hanya bangunan saja, Museum Fatahillah juga memiliki taman yang berlokasi di belakang bangunan.
Di taman tersebut para pengunjung bisa melihat koleksi prasasti nisan peninggalan orang Belanda.
7. Toko Merah
Diantara bangunan-bangunan yang memiliki sejarah berada di kawasan Wisata Kota Tua Jakarta, bisa dibilang kalau bangunan toko satu ini paling mencolok, dengan warna merah yang menjadi ciri khasnya, Toko Merah menjadi saksi bisu ekonomi dan bisnis di kawasan pecinan Glodok.
Bangunan ini sudah ada sejak ratusan tahun silam dan mengalami perpindahan kepemilikan dari mulai masa Kolonial, Tionghoa sampai pemerintah.
Toko Merah, merupakan rumah tinggal yang dibangun oleh Gustaaf Willem Baron van Imhoff pada 1730. Waktu itu menjabat Opperkopman VOC, kemudian menjadi Gubernur Jenderal dari 1743-1750.
Ketika bangunan yang satu ini belum memiliki nama, lalu bangunan tersebut baru memiliki nama setelah dibeli oleh seorang pedagang berdarah Tionghoa, Oey Liauw Kong, ia memberi nama dengan Toko Merah.