5 Tips Traveling Ketika Tersesat Dalam Pendakian, Wajib Kamu Lakukan !
Tips Traveling – Kamu hobi Hiking atau mendaki gunnung ? yang merupakan salah satu aktivitas populer dari generasi ke generasi semakin susah medannya atau jalur yang akan kamu tempuh, serta semakin tinggi ketinggian gunung yang didaki, semakin besar juga rasa bangga para pendaki jika berhasil menaklukannya.
Walaupun begitu, hobi ini jangan di anggap remeh, bisa saja berujung fatal akibat kurangnya persiapan baik dalam hal logistik, fisik, sampai mental. Dan salah satunya yang dapat menjadi fatal adalah ketika dalam kondisi tersesat dalam pendakian. Sayangnya, tak semua orang tahu bagaimana cara menghadapi kondisi tersebut. Berikut ini 5 Tips Traveling Ketika Tersesat Dalam Pendakian, Wajib Kamu Lakukan !
1. Berhenti Dan Jangan Panik
Buat kamu para pemula dalam pendakian, mungkin tidak banyak yang menyadari dalam keadaan seperti apa mereka dapat dikatakan tersesat atau tidak, dan biasanya seseorang atau kelompok pendakian dapat dikatakan tersesat ketika berada di jalur yang tidak wajar, seperti hutan belantara yang tampaknya belum pernah dimasuki seseorang sampai berada di pinggir jurang yang bukan merupakan jalur utama.
Dan jika kamu merada berada di jalur yang bukan seharusnya kamu lalui, pastikan agar kamu berhenti dan tidak melanjutkan perjalanan, cobalah untuk berpikir sejenak dan jernih apa yang menyebabkan kamu tersesat.
Pasalnya, banyak sekali pendaki yang sudah tersesat, malah tidak sabar untuk mencari jalan keluar dengan melanjutkan perjalanan. Hal tersebut malah membuat mereka semakin tersesat saat pendakian.
2. Kembali Ke Puncak Atau Pos Sebelumnya
Sebelumnya telah di jelaskan kesalahan yang sering dilakukan saat orang tersesat adalah melanjutkan perjalanan walau mereka tahu bahwa mereka dalam keadaan tersesat, dan jika kmau tersesat berada di puncak gunung, cobalah untuk kembali ke puncak siapa tahu kamu masih bisa menemukan tim pendakian lainnya yang siap menemani kamu untuk turun.
Dan jika kamu tersesat saat akan mendaki gunung, coba untuk kembali ke pos sebelumnya dan mencoba temukan jalur-jalur pendakiannya yang lazim untuk kamu lalui, Salah satu cara untuk mencegah terjadinya insiden tersesat ialah dengan memberi tanda dalam jarak tertentu di beberapa objek yang telah kamu lewati, seperti tanaman, pohon, atau bebatuan. Kamu dapat mengikatkan pita pada tumbuhan atau sekadar menggores batang pohon dengan beda tajam sebagai tanda kalau jalur tersebut sudah kamu lewati.
3. Hemat Perbekalanmu
Di dalam sebuah pendakian alangkah baiknya jika sebuah tim mempersiakan perbekalan secara matang, hal tersebut ditujukan untuk mengantisipasi jika tim atau kelompok tersebut tersesat saat pendakian, dan jika kamu berencana mendaki selama 2 hari, pastikan bekal kamu cukup setidaknya 4-5 hari.
Tidak ada yang mengetahui kalau kamu tersesat sampai kapan, maka hematlah perbekalan, andai perbekalan sudah habis cobalah untuk mengkonsumsi makanan yang ada di alam, seperti daun-daunan hingga hewan tertentu.
4. Ketahui Tanaman Yang Bisa Dimakan atau Tidak
Saat perbekalanmu habis, satu-satunya cara untuk bertahan hidup ialah makan makanan dari alam liar, seperti tanaman, daun-daunan, hingga hewan. Perlu diingat, tak semua daun dan tanaman bisa dimakan. Artinya, kamu harus menguji tanaman tersebut terlebih dahulu. Apakah beracun atau tidak.
Saat melakukan kontak dengan daun atau tanaman tertentu, pastikan kulit tidak gatal atau panas ketika melakukan kontak selama 15 menit. Selain itu, coba bagi tanaman menjadi beberapa bagian, seperti daun, akar, hingga tangkai. Daun atau tanaman yang aman dimakan biasanya tidak memiliki parasit, cacing, atau serangga di dalamnya.
Saat kamu sudah yakin tanaman atau daun tersebut dapat dimakan, rebus terlebih dahulu daun atau tanaman tersebut. Jika tidak memungkinkan untuk merebus, coba uji daun tersebut dengan memakannya dalam kuantitas kecil. Apabila tidak ada reaksi beberapa jam kemudian, bisa dikatakan daun tersebut aman untuk dikonsumsi.
5. Tentukan Arah Dengan Tanda Alam (Tidak Membawa Kompas)
Jika kamu tidak membawa kompas, atau alat tersebut dalam keadaan rusak, coba untuk mengingat tanda-tanda alam yang berkaitan dengan navigasi atau juga arah, pertama jika kamu menemukan pohon atau tanaman yang banyak lumutnya, bisa jadi kamu sedang menuju ke arah matahari terbenam atau barat.
Begitu juga sebaliknya jika menemukan pepohonan yang tidak ada lumutnya sama sekali bisa jadi mengarah ke arah matahari terbit atau timur.
Kamu juga bisa mengetahui arah dari terbit dan terbenamnya matahari, jika kamu berdiri menghadap matahari terbut, maka sebelah kananmu merupakan arah selatan begitu pula sebaliknya.