Wisata Jogja – Kota Jogja ternyata menyimpan pesonanya ketika datang hari perayaan tahun baru Imlek, sejeumlah jalan-jalan Jogja akan terlihat lebih meriah dari pada biasanya, tetapi hanya sebagian lokasi saja yang terlihat merayakan Imlek dengan besar-besaran.
Maka dari itu Reservasiku akan memberikan tempat yang telah di rekomendasikan untuk kamu yang ingin liburan imlek di Jogja, berikut ini 5 tempat wisata Imlek Jogja yang wajib kamu kunjungi, karena perayaannya akan sangat meriah dan istimewa.
1. Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta
Penyelengaraan festival budaya Tionghoa saat Imlek, menjadikan salah satu acara yang tidak boleh kamu lewatkan guys, berbeda dengan kota solo yang sering mengadakan juga festival ini, di Jogja perayaan diselengarakan 2 minggu setelah tahun baru Imlek berlangsung. Maka dari itu kamu harus memastikan waktu liburanmu tepat dengan acara perayaan festival budaya Tionghoa di Yogyakarta ya guys.
2. Klenteng Poncowinatan
Wisata Imlek Jogja tidak jauh dari Klenteng Poncowinatan berlokasi dari Tugu Pal Putih Anda cukup jalan kearah utara sekitar 200 meter, kemudian belok kekiri (kearah barat) menuju belakang Pasar Kranggan sekitar 100 meter. Sebelah utara jalan Anda akan bertemu dengan bangunan khas Tiongkok.
Sri Sultan HB VII yang dermawan telah memberikan seluas bidang tanah 6200 meter lebih pada etnis Tionghoa yang kemudian di abngunlah Kauw Lang Teng pada tahun 1881, karena orang jawa pada saat itu agak susah menyebut nama itu, kemudian mengalami perubahan dalam istilah namanya menjadi Klenteng yang artinya tempat untuk mendidik orang. Biasanya pada saat hari perayaan Imlek, akan hadir Tumpeng merah putih khas klenteng tersebut.
3. Klenteng Fuk Ling Miau
Liburan Imlek Jogja wajib mendatangi Klenteng Fuk Ling Miau, Klentengini bernama asli Hok Ling Miau, klenteng ini memiliki kisah unik, Klenteng ini merupakan hadiah dari Sultan Hamengku Buwono II kepada permaisurinya yang berasal dari negeri Tiongkok. Kata Fuk yang memiliki arti Berkahm sedangkan kata Ling berarti tiada tara, dan Miau berarti kuil atau klenteng. Klenteng ini memiliki arti berkah tiada tara, Tuan rumah kelenteng ini adalah Dewa Amurwea Bhumi.
Setiap menjelang hari perayaan Imlek, di klenteng ini akan melalukan prosesi pembersihan 100 patung dewa, proses memandikan patung dewa ini berlangsung cukup lama dari pagi hingga selesai sore hari, prosesnya juga banyak tahapnya dengan air kayu cendana, air bunga mawar, dan proses terakhir di beri minyak wangi.
4. Kampung Pajeksan
Di kampung ini para warga Tionghoa beraktivitas sejak turun temurun di Pajeksan, dan memiliki keunikan tersendiri ketika kamu berjalan-jalan di lokasi kampung ini, kamu akan menemukan sejumlah perlengkapan khas Tionghoa, ada banyak bumbu masakan khas Chinese serta perlengkapan perayaan tahun baru Imlek, dan perayaan Cheng Beng seperti hio dan aroma terapi.
5. Kampung Ketandan
Selain kampuing Pajeksan, Jogja juga masih memiliki kampung pecinan bernama Ketandan, kampung ini juga menjadi pusat kompleks pecinan di berbagai daerah, kawasan di kampung Ketandan sangat ramai dengan berbagai hiasan pernak-pernik khas Imlek. Di kawasan ini dihuni kebanyakan oleh keturunan Tionghoa yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai penjual emas.
Disaat jaman kolonial Belanda dahulu kala, eksistensi warga Tiongjoa tidak dapat bergerak bebas, berkat banyaknya jasa Sri Sultan Hamengkubuwono II, mereka semua di berikan izin untuk tinggal di wilayah Ketandan, karena itu tempat ini dulu banyak sekali bangunan dengan gaya arsitek Tionghoa, namun karena bertambahnya jaman, bangunan kuno banyak berganti fungsi menjadi toko atau ruko.